Tuesday, April 5, 2011

MAKALAH HUBUNGAN ANTARA MENYIMAK DENGAN BERBICARA

MAKALAH
HUBUNGAN ANTARA MENYIMAK DENGAN BERBICARA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pend. Bahasa Indonesia 1












KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1-PGSD
2011
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berkaitan dengan “Hubungan Menyimak dan Berbicara” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia 1.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna,oleh karena itu kritik dan saran demi perbaikan dimasa datang sangat penulis harapkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia khususnya pada bidang Pendidikan Bahasa Indonesia 1 di program study pendidikan PGSD FKIP UNLAM Banjarmasin.



Banjarmasin ,25 Februari 2011



Penulis





ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 2
1.3 Batasan Makalah…………………………………………………………………. 2
1.4 Tujuan Penulisan………………………………………………………………… 2
1.5 Metode Penulisan………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………. 3
2.1 Pengertian keterampilan menyimak dan berbicara…………. 3-5
2.2 Hubungan antara menyimak dan berbicara…………………….. 5-6
2.3 Tujuan menyimak dan berbicara…………………………………….. 6-7
2.4 Manfaat belajar keterampilan menyimak &berbica……………..7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 8

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………… 8

3.2 Saran……………………………………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 9




iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Sedangkan berbicara merupakan proses penyampaian pesan secara langsung yang berfungsi menyampaikan informasi kepada orang lain sehingga orang yang mendengar dapat memahami informasi yang disampaikan.
Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis.
Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak dan berbicara dengan baik. Dengan demikian keterampilan menyimak dan dan berbicara sangat penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu kami akan mencoba menyusun kajian keterampilan menyimak dan berbicara.
1
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang tersebut, maka masalahnya akan dirumuskan secara terperinci untuk mempermudah dalam merumuskan tujuan penulisan yang hendak dicapai. Adapun rumusan masalah penulisan adalah sebagai berikut.
1.      Apakah pengertian Keterampilan menyimak dan berbicara?
2.      Bagaimana hubungan keterampilan menyimak dengan berbicara?
3.      Tujuan apa yang akan di capai melalui keterampilan menyimak dan berbicara?
4.      Manfaat apa yang akan diperoleh setelah belajar menyimak dan berbicara?
1.3 Batasan Makalah
Dalam batasan masalah ini kami akan membatasi masalah dalam makalah yang kami buat tentang ruang lingkup kajian keterampilan menyimak dan berbicara.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  • Untuk mengetahui pengertian keterampilan menyimak dan berbicara.
  • Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara menyimak dengan berbicara.
  • Untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara menyimak dan berbicara.
1.5 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis menggunakan metode daftar pustaka, mencari dari berbagai media, baik dari media elektronik maupun media cetak.


2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keterampilan menyimak dan berbicara
Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan.Karena itu dapatlah kita simpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dengan teman sekerja, sekelas dan sebagainya.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.”Menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertia. Bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimak pun harus diperhitungkan dalam menentukan maknanya.
Melalui proses menyimak, orang dapat menguasai pengucapan fonem, kosa kata, dan kalimat.Pemahaman terhadap fonem, kata dan kalimat ini sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan berbicara, membaca, ataupun menulis.
Penyimak yang baik apabila individu mampu menggunakan waktu ekstra untuk mengaktifkan pikiran pada saat menyimak. Ketika para siswa menyimak, perhatiannya tertuju pada objek bahan simakan. Pada saat itulah akan didapatkan proses menyimak yang efektif, menyimak yang lemah, dan menyimak yang kuat, sebagaimana dikemukakan oleh Campbell, dkk (2006:16) pada tabel berikut ini.
3

Tabel : Menyimak yang Efektif
Menyimak yang Efektif Menyimak yang Lemah Menyimak yang Kuat
1. Temukan beberapa area minat Menghilangkan pelajaran yang “kering” Menggunakan peluang dengan bertanya “Apa isinya untuk saya?”
2. Nilailah isinya, bukan penyampaiannya Menghilangkannya jika penyampaiannya jelek Menilai isi, melewati kesalahan-kesalahan penyampaian
3. Tahanlah semangat Anda Cenderung berargumen Menyembunyikan penilaian sampai paham




4. Dengarkan ide-ide Menyimak kenyataan Menyimak tema inti
5. Bersikap fleksibel Membuat catatan intensif dengan memakai hanya satu sistem Membuat catatan lebih banyak. Memakai 4-5 sistem berbeda tergantung pembicara
6. Bekerjalah saat menyimak Pura-pura menyimak Bekerja keras, menunjukkan keadaan tubuh yang aktif
7. Menahan gangguan Mudah tergoda Berjuang/menghindari gangguan, toleransi pada kegiatan-kegiatan jelek, tahu cara berkonsentrasi
8. Latihlah pikiran anda Menahan bahan yang sulit, mencari bahan yang sederhana Menggunakan bahan yang padat untuk melatih pikiran
9. Bukalah pikiran anda Setuju dengan informasi jika mendukung ide-ide yang terbentuk sebelumnya Mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda sebelum membentuk pendapat.
10. Tulislah dengan huruf besar tentang fakta karena berpikir lebih cepat daripada berbicara Cenderung melamun bersama dengan pembicara yang lemah Menantang, mengantisipasi, merangkum, menimbang bukti, mendengar apa yang tersirat.

Berbicara yaitu keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Keterampilan berbicara menunjang keterampilan menyimak, membaca dan menulis. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa berbicara merupakan suatu system tanda- tanda yang dapat di dengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan manusia demi maksud dan tujuan gagasan- gagasan atau ide- ide yang dikombinasikan.
4
Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor- faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik
sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial.
2.2 Hubungan antara menyimak dengan berbicara
Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication. Antara menyimak dan berbicara terdapat hubungan yang erat dari hal-hal berikut:
a) Ujaran(speech)biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru(imitasi)
b) Kata-kata yang akan dipakai atau dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang(stimuli) yang ditemuinya.
c) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempat hidupnya
d) Anak yang masih kecil masih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya
e) Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu meningkatkan berbicara seseorang
f) Bunyi atau suara seseorang merupakan suatu factor penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata sang anak.
g) Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak mempergunakan/meniru bahasa yang didengarnya.
Dipandang dari segi bahasa, menyimak dan berbicara dikategorikan sebagai keterampilan berbahasa lisan.Dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara diklasifikasikan sebagai komunikasi lisan. Melalui berbicara orang menyampaikan informasi melalui ujaran kepada orang lain. Melalui menyimak orang menerima informasi dari orang lain. Kegiatan berbicara selalu diikuti kegiatan menyimak, atau kegiatan menyimak pasti ada di dalam kegiatan berbicara. Dua-duanya fungsional bagi komunikasi, dua-duanya tidak  terpisahkan.
5
Ibarat mata uang, sisi muka ditempati kegiatan berbicara, sedangkan sisi belakang ditempati kegiatan menyimak.Sebagai mana mata uang tidak akan laku bila kedua sisinya tidak terisi, maka komunikasi lisan pun taka akan berjalan bila kedua kegiatan tidak berlangsung saling melengkapi.
2.3 Tujuan menyimak dan berbicara
  • Tujuan Menyimak
Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah seperti pembagian berikut, yakni menyimak untuk tujuan:
1)     Mendapatkan fakta
Mendapatkan fakta dapat melalui kegiatan penelitian, riset atau eksperimen.Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga.
2)      Menganalisis fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus jelas kaitan antarunsur fakta. Proses analisis fakta ini harus berlangsung secara konsisten dari saat ke saat selama proses menyimak berlangsung.
3)     Mengevaluasi fakta
4)     Mendapatkan inspirasi
Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan pertemuan ilmiah atau jamuan tertentu, bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta. Mereka menyimak pembicaraan pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan mencari ilham.
5)  Menghibur diri
Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk tujuan menghibur diri.
6
6)  Meningkatkan kemampuan bicara
Cara menyimak untuk tujuan meningkatkan kemampuan berbicara biasanya dilakukan oleh mereka yang baru belajar menjadi orator dan mereka menjadi profesional dalam membawa acara atau master ceremony.
  • Tujuan berbicara
Tujuan utama berbicara adalah untuk meyakinkan pendengarnya akan sesuatu. Melalui pembicaraan yang meyakinkan, sikap pendengar dapat diubah misalnya dari sikap menolak menjadi sikap menerima.Setiap orang yang berbicara didepan umum mempunyai tujuan tertentu. Tujuan itu dapat dibedakan atas lima golongan, yakni, sbb:
1.      Menghibur
Berbicara menghibur biasanya bersuasana santai, rileks dan kocak
2.      Menginformasikan
Berbicara menginformasikan bersuasana serius, tertib, dan hening
3.      Menstimulasikan
Berbicara menstimulasi juga bersuasana serius, kadang-kadang terasa kaku.
4.      Meyakinkan
Berrbicara meyakinkan, sesuai namanya, bertujuan meyakinkan pendengarnya.
5.      Menggerakkan
Berbicara mendengarkan pun menuntut keseriusan baik dari segi pembicara maupundari segi pendengarnya.
2.4 Manfaat belajar keterampilan menyimak dan berbicara
Menyimak merupakan salah satu sarana ampuh dalam menjaring informasi. Karena itu dapat disimpulkan bahwa menyimak berperan sebagai:
1)      Landasan belajar bahasa
2)      Penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis
3)      Pelancar komunikasi lisan
4)      Penambah informasi
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Karena itu dapatlah disimpulkan bahwa salah satu manfaat berbicara adalah agar kita dapat terampil dalam berkomunikasi secara lisan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyimak diartikan sebagai suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas maka yang terkandung didalamnya. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Antara menyimak dan berbicara terdapat hubungan yang erat dari hal-hal berikut:
  • Ujaran (Speech)
  • Kata-kata yang akan dipakai atau dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang(stimuli) yang ditemuinya.
  • Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempat hidupnya
  • Anak yang masih kecil masih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya
  • Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu meningkatkan berbicara seseorang
  • Bunyi atau suara seseorang merupakan suatu factor penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata sang anak.
  • Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak mempergunakan/meniru bahasa yang didengarnya.
3.2 Saran
Kegiatan berbicara selalu diikuti oleh kegiatan menyimak. Bila penyimak dapat memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara, maka terjadi komunikasi yang tepat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari buku:
Tarigan, Djago. (1991). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

No comments:

Post a Comment

adisultony@gmail.com